
Pemandangan tak lazim itu, terlihat di jalan desa
klinter yang selama ini menjadi akses utama dum truk bermuatan pasir untuk beraktifitas.
Sebuah tumpukan kayu dan spanduk bertuliskan “Husus Dum Truk Dilarang Lewat”
nampak jelas ditengah-tengah jalan desa tersebut.
Pantauan wartawan delapanenam.com, kekesalan warga itu memuncak ketika mereka melihat jalan di desanya rusak, dan jembatan kecil jebol akibat muatan berat yang dibawa oleh truk - truk itu. Disisi lian polusi dari lalu lalang dum truk itu mulai masuk kerumah rumah warga. Pemblokiran jalan yang sudah hampir 2 minggu lebih itu, hingga saat ini tidak ada tanggaapan sama sekali dari pihak tambang.
Ahmad Buchori selaku Kepala Desa Klinter mengatakan,
bahwa warganya meminta agar pihak tambang menyiram jalur yang dilewati oleh
truk tambang yang berada di wilayah Cobanjoyo Kecamatan Kejayan. Selain itu
mereka meminta sopir truk tidak ugal-ugalan dijalan, karena banyak anak sekolah
yang menggunakan jalan tersebut. “seharusnya
disiram karena debunya banyak masuk kerumah warga, selain itu jang
kebut-kebutan kerna banya anak sekolah yang lewat situ” ungkap Kepala Desa
Klinter itu. Bhuchori juga menambahkan, penutupan jalan itu akan terus
dilakukan pihak desa dan warga, selama permintaannya belum terpenuhi oleh pihak
tambang. (Wijanarko)
Posting Komentar